Selasa, 19 April 2011

TIPS MENGGANTI SUSU FORMULA ANAK BALITA



Seorang bayi baru lahir, pasti disambut dengan suka cita. Sebagai orangtua, apapun dilakukan untuk kebutuhan bayi. Bagi ibu yang bisa memberikan ASI eksklusif, berbahagialah. Karena kebutuhan susu formula bisa di minimalisir bahkan dieliminir. Tapi tidak bisa dipungkiri, anak tetap membutuhkan susu formula setelah lepas dari ASI. 

Bagi ibu yang tidak bisa memberikan ASI, kebutuhan susu formula semakin lama semakin banyak seiring dengan semakin besarnya si anak. Pada awalnya memang tidak seberapa, satu kaleng sebulan cukup, namun menginjak usia 6 bulan dan seterusnya, butuh berkaleng-kaleng susu setiap bulan. Nah... padahal kebutuhan bayi yang lain masih banyak, seperti imunisasi rutin, cek ke dokter jika sakit, kebutuhan pakaian, mainan dan sebagainya. 

Untuk menghemat pengeluaran, saya beralih ke susu yang lebih murah. Tadinya saya juga kuatir bahwa susu yang lebih murah kualitasnya tidak sebagus susu mahal. Stop. Logika seperti itu keliru. Banyak susu murah yang kualitasnya cukup bagus. Lagipula, semakin besar anak, harus dikenalkan dengan makanan padat lain, seperti bubur tim atau nasi tim, bukan melulu susu. Jadi, mulai usia 6 bulan, saya sudah ancang-ancang mengganti susu formula anak saya. Sekarang juga sudah banyak susu formula yang diperuntukkan sesuai usia anak dan balita, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi sesuai perkembangan anak.

Biasanya, anak rewel jika susunya diganti, mereka sudah hapal rasanya. Sudah pasti menolak minum susu baru, bahkan menangis berjam-jam. Jangan berharap nanti akan diam dan mau minum susu baru. Itu penyiksaan. Saya punya trik untuk mengganti susu formula yang baru. Tips ini berdasarkan pengalaman pribadi saya, mengasuh 3 anak saya.

  1. Tentukan susu baru yang akan dikomsumsi anak. Pastikan anak tidak alergi terhadap jenis susu tertentu. Beli susu baru dalam jumlah sedikit dulu, misalnya yang kemasannya sachet, untuk mencoba sensitifitas anak pada susu baru. Bila alergi, reaksinya biasanya mencret, muncul ruam kulit atau gatal-gatal.
  2. Ganti susu baru secara bertahap. Caranya : 

  3. Hari pertama : Jika setiap minum susu botol butuh tiga sendok takar, maka beri 2,5 takar susu lama, dan 1,5 takar susu baru. Lihat reaksinya. Yang penting diperhatikan, jangan biarkan anak tahu ibunya menaruh susu baru ke botol susunya. Anak hapal susunya dari warna dan bentuk huruf di kemasan. Jadi reaksi pertama pasti dia melihat kaleng susunya. 

  4. Hari kedua : Tambah takaran susu baru. Beri 2 takar susu lama, 1 takar susu baru. Lihat reaksinya. Hari ketiga : Tambah lagi takaran susu baru. Sampai akhirnya anak terbiasa minum susu baru. 
  5. Tahapan penggantian bisa disesuaikan dengan reaksi anak.Tidak semua anak bisa mudah menyesuaikan dengan susu baru. Anak lain mungkin butuh lebih lama waktu penyesuaian. Bisa dilakukan dengan dua cara, menaikkan jumlah takaran sedikit demi sedikit, tidak langsung 1/2 takar, tp bisa juga 1/4 takar setiap hari. Cara kedua, memperlama waktupenyesuaian, bisa jadi menambah 1/2 takar selama 3 ato 4 hari sampai anak terbiasa, baru hari kelima mencoba menambah takaran. 

Dengan cara seperti ini, saya selalu berhasil mengganti susu anak-anak saya dengan yang baru sesuai kapasitas kantong saya. Jangan lupa kenalkan anak dengan makanan padat. Pilih menu bervariasi, selain untuk kebutuhan gizi yang variatif, juga supaya anak tidak bosan monoton dengan satu macam rasa nasi tim. 



SUMBER KUTIPAN :



ARTIKEL TIPS INI DIPESAN SECARA KHUSUS OLEH PENGGEMAR 
GUDANG TIPS KITA BERNAMA Flo Renz Sagala 




SAHABAT, JANGAN LUPA SILAH BACA :
Subscribe to RSS headline updates from:
Powered by FeedBurner
UNTUK BERBAGI INFO, SEBAR LUASKAN TIPS INI :

0 TANGGAPAN:

Posting Komentar

PARA PEMBACA "GUDANG TIPS KITA" YANG TERHORMAT
SILAHKAN KOMENTAR ANDA......................


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

ARTIKEL "TIPS" POPULER SAAT INI :::::::::