TINGKAT kejadian diabetes mellitus meningkat pesat di seluruh bagian dunia setiap tahunnya, termasuk Indonesia. Karenanya, deteksi dini dan kontrol rutin sangat penting dijalani.
Perlu diketahui, diabetes punya dua gejala yang menyertainya, klasik dan nonklasik. Beberapa gejala klasik, seperti banyak kencing, banyak minum, turun berat badan secara drastis, dan makan banyak. Sedangkan gejala nonklasik (gejala yang tidak khas dan kerap dianggap sepele), yakni kesemutan di tangan dan kaki, mudah lelah dan lemas, gampang terkena infeksi, disfungsi ereksi, dan katarak.
Banyak penelitian telah membuktikan, kenaikan kadar gula darah yang tidak terkontrol dan terjadi terus-menerus mengakibatkan kerusakan pembuluh darah yang berujung pada gangguan penglihatan (katarak dan glaucoma), gagal ginjal, luka pada kaki yang berakhir amputasi, gangguan jantung, serta stroke.
Dr Sandra Utami Widiastuti SpPD, internis RS Siloam Hospitals Jakarta menyampaikan fakta, satu juta amputasi di seluruh dunia diakibatkan oleh diabetes dan lebih dari lima persen penderita katarak di seluruh dunia juga diakibatkan oleh diabetes.
Sebenarnya, berbagai komplikasi tersebut dapat dicegah atau diperlambat apabila diabetes ditangani dengan baik. Dan tak lupa, kadar gula darah dikontrol seoptimal mungkin.
"Oleh karena itu, Siloam Hospitals Kebun Jeruk membuka Diabetic and Wound Care Clinic yang memberikan pelayanan holistik dan komprehensif bagi penderita diabetes dan luka," ujar Dr Sandra kepada okezone saat ditemui di Plaza Senayan, baru-baru ini.Diabetic and Wound Care Clinic menyediakan pelayanan konsultasi dengan dokter spesialis, edukasi pasien secara personal maupun dalam kelompok, konsultasi dengan ahli gizi, serta perawatan kaki dan luka.
"Melakukan medical check up secara rutin sangat dianjurkan bagi penderita diabetes di atas 40 tahun, wanita hamil dengan gula darah tinggi (diabetes gestational), obesitas, hipertensi, dan orang yang memiliki riwayat diabetes langsung dari orangtua," tegasnya.
Ditambahkan Dr Sandar, sebagai pencegahan diabetes, gaya hidup sehat sangat penting dilakoni, di antaranya pengaturan pola makan (diet) dan olahraga. Untuk olahraga, sebaiknya jogging, renang, sepeda, dan senam.
Sementara untuk makanan, porsi asupan karbhohidrat harus diperhatikan, yakni hindari simple sugar seperti kue-kue, cokelat, dan lalu selai, hindari junk food, serta sebaiknya konsumsi makanan yang dikukus dan direbus daripada digoreng.
"Bagi penderita, dalam sehari ditentukan asupan kalorinya berapa. Dengan takaran karbhohidrat 60-70 persen, lemak 20-25 persen, dan protein 15 persen. Jadi, karbhohidrat banyak seperti orang normal, hanya porsinya harus diperhatikan," tutup Dr Sandra.
SUMBER : Lifestyle.okezone.com
0 TANGGAPAN:
Posting Komentar
PARA PEMBACA "GUDANG TIPS KITA" YANG TERHORMAT
SILAHKAN KOMENTAR ANDA......................